Gelap yak...
Iyalah, mati lampu bray..
Ane cari senter, satset...
Ambil piring saja susah ya bray, apalagi saat perut keroncongan ditambah "mager" alias malas gerak.
"Sring..."
Silauw men...
Ternyata emak ane bawa "Lampu Emergency" widih...cahaya surga muncul.
Akhirnya ane pinjam itu lampu bray. Diluar "gandeng" banget bray,. suara apa ? halilintar bray.
Ane makan sambil pegang lampu karena jika lampu diletakkan di meja, lighting-nya kurang sip bray. Jadi ketika sedang makan, ane butuh pencahayaan yang pas agar tidak salah suap bray...
Sorry nih, tulisan ane semi gaul bray. Biasalah, tuntutan robot jadi kata-katanya harus sedikit mudah dimengerti robot Google.
"Lilin mana yak", bila diterjemahkan. Maklum, di rumah ane 75% menggunakan bahasa Sunda.
Kenapa ane cari lilin ya bray ? bukannya lagi pegang lampu emergency ya. Alasan ane takut dayanya habis.
"Tanpa disadari, stimulus mencegah sebelum terjadi muncul dipikiran lu." Otak bekerja merencanakan berbagai kemungkinan bila mati lampu memakan waktu berjam-jam. Tanpa diduga, melatih daya analisis otak dalam merencanakan proyek penerangan selama mati lampu (widih bahasa gue bray)
Disini ada aspek positif yang tanpa disadari kita dapatkan.
Akhirnya ane mandi dulu bray karena tidak menemukan lilin. Jreng...jreng. lampu ternyata kembali nyala.
"Jay, liat si aa di konter sudah menyala atau belum ?" sahut emak.
jebur...jebur. Ane mandinya langsung ngebut bray.
Wilih, di konter lampu belum menyala bray.
"Tit-tut-tit-tut-tit-tut", suara apaan bray ? ini suara UPS yang dayanya hampir habis.
Bahaya bray, UPS mati server pulsa bisa OFFLINE dan para agen pulsa bisa-bisa marah-marah ni bray karena tidak bisa transaksi.
"Belum menyala 'a ? di rumah mah sudah menyala listrik teh"
Okeh ane langsung "gelar" kabel dan colokkan, untuk menyuplai listrik dari rumah ke konter/outlet server pulsa.
Widih, komputer mati bray !
....................................ok..............sip..........
....colok....................................................gantungkan........
.......................yap............................hidupkan.....................
titik aman pertama.
Ane dan kakak pun terdiam bray, sambil ane berpikir dalam hati.
Cobaan kecil yang membuat panik.
"mak, lilin dimana yak ?" bila diterjemahkan.
"cari ajah" jawabnya.
"Ih, dimana sih kok tak ada" bernada tinggi, seolah menyalahkan emak ane yang suka "beberes".
Ane istigfar, ujian kesabaran...
Ane bawa lilin ke konter server untuk membantu proyek penerangan selama mati lampu.
Kakak ane terlihat lemas bray.
"Gimana jadinya kalau para agen pada kabur, gara-gara mati lampu doang", kata kakak.
Ane pun terdiam bray dan mencoba selon sedikit. Tarik nafas dan menenangkan diri.
Para agen pulsa adalah asset utama usaha ini bisa berjalan karena menyumbang pendapatan terbesar kami. Mengapa kami begitu khawatir kehilangan agen ? Ya karena modal kami sangat pas-pasan sehingga untuk mendapatkan agen baru butuh perjuangan bergerilya yang keras.
Akhirnya, ane bagian jaga server + konter. Saat itu pukul setengah 7-an malam dan kami harus gantian berjaga untuk menunaikan sholat dan beristirahat.
"fabiayyi ala irobbikuma tukadziban"
"Nikmat Tuhanmu, yang manakah yang kau dustakan ?"
Semoga bisa mengingatkan orang-orang gaul seperti kita bray...
Foto ane saat mati lampu
Tahu apa yang bisa ane petik ?. Begitu indah cara Tuhan mengajari hambanya. Kami punya budget Rp 2 juta dan kebetulan masih bingung mau diinvestasikan untuk membeli apa. Tadinya, ane pikiri membeli PC lagi adalah prioritas pilihan terbaik tetapi setelah kejadian tersebut ane dan kakak baru sadar betapa pentingnya supply listrik saat mati lampu. Sebab, bila tidak ada supply listrik maka server bisa mati (offline) dan para agen pulsa kami yang jumlahnya sekitar 89-an dan tersebar di berbagai kota tentu tidak akan bisa berjualan pulsa saat server mati.
"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan)".
QS.Al Baqarah ayat 272
"Nikmat Tuhanmu, yang manakah yang kau dustakan ?"
Semoga bisa mengingatkan orang-orang gaul seperti kita bray...